Langsung ke konten utama

Postingan

When Love Becomes Worship: A Journey Toward Allah-Centered Relationships

As I was reading Surah Taaha, verse 29, my heart was deeply moved by the words of Prophet Musa alaihissalaam when he made a heartfelt dua to Allah: وَاجْعَل لِّي وَزِيرًا مِّنْ أَهْلِي (29) هَارُونَ أَخِي (30) اشْدُدْ بِهِ أَزْرِي (31) وَأَشْرِكْهُ فِي أَمْرِي (32) “And appoint for me a helper from my family, Harun (Aaron), my brother. Strengthen me through him.” This beautiful plea carries a profound lesson for all of us. Musa alaihissalaam understood that even as a prophet, he couldn’t carry out his mission alone. He needed a companion, a supporter, someone who could stand by his side and help him fulfill his purpose. And what was that purpose? To glorify Allah and remember Him abundantly, as the verse continues: كَيْ نُسَبِّحَكَ كَثِيرًا (33) وَنَذْكُرَكَ كَثِيرًا (34) إِنَّكَ كُنتَ بِنَا بَصِيرًا “So that we may glorify You much and remember You much. Indeed, You are ever Seeing of us.” This made me reflect on something my beloved teacher, hafidzahullah, once sha...
Postingan terbaru

The Unshakable Bond: How Musab ibn Umair’s Loyalty Teaches Us About Faith and Trust

  إن أنت أكرمت الكريم ملكته وإن أكرمت اللئيم تمردا " A courtesy lent to an upright person wins you his favor forever but a lowly soul will only demand more." - Al Mutanabbi -  I begin with a quote from the poet al-Mutanabbi. I first heard these words from my teacher, who spoke about the importance of loyalty. For a long time, I didn't really think much about this idea. We live in a world where ignorance often seems to be the norm, and where money is so important that true loyalty feels rare and difficult to find. This made me start to wonder about the real meaning of loyalty. Why should a Thoolibul ilm (The seeker of the knowledge) live by this principle? What are the rewards of being loyal, both in this world and the next? Why does Islam emphasize loyalty so much, as seen in the concepts of  al-wala'  (loyalty and allegiance) and  al-bara'  (disavowal and dissociation)? Let me share the inspiring story of Musab ibn Umair, one of the Prophet Muhammad’s...

Woman's purpose

Setelah mengalami proses memaknai tujuan hidup akhir-akhir ini. Mencari-cari identitas diri, proses percaya dan ragu dengan langkah yang diambil. Tentang tujuan dari sebuah keputusan.  Maka stelah taufik Allah, Allah ajarkan Aku sebuah kesimpulan.  Tujuan besarnya seorang wanita adalah menjadi seorang ibu.  Tujuan besar seorang wanita adalah menjadi seorang istri. Sadari potensi terbesar kita masuk surga nya Allaah. Melalui dua jalur ini. Lantas apalagi yang kita dambakan? Selain menjadi sebaik-baiknya istri dan seorang ibu. Apakah ilmu kita sudah mumpuni untuk ke arah sana? Sesukses apapun karir kita sebagai seorang perempuan. Tetaplah, yang terbaik adlaah menjadi hamba Allah yang bertaqwa. Melahirkan dan mendidik generasi yang takut kepada Allah, yang memperjuangkan agama Allah, menjadi bagian dari perjuangan Islam.  Tapi kebanyakan kita silau dengan pencapaian-pencapaian dunia yang melalaikan. Sedangkan untuk hal yang prioritas, apa kita sudah mempersiapkan pernik...

The Endgame

Pagi ini, Aku mengunjungi salah satu guru ku di tempat biasa beliau mengajar. Ada beberapa hal yang perlu aku diskusikan dengan beliau.  Lalu setelah itu, semua masih berjalan normal. Aku bertemu dengan salah satu peserta tahsin, obrolan singkat, saling sapa, dan kemudian kami saling menuju tujuan masing-masing. Di dalam catatan kegiatanku hari ini, aku akan pergi ke salah satu café terdekat, untuk kemudian menuliskan beberapa planning kedepan.  Tepat di depan toko bitter-sweet, di pertigaan jalan, Aku berusaha belok ke kanan, tiba-tiba motor dari arah kiri, menabrak kendaraanku, sedikit drama tabrakan, dan akhirnya aku terjatuh.  Saat itu waktu terasa pelan, aku bahkan masih mengingat setiap gerakan slowmotion tabrakan tadi. Di posisi yang saat itu sempat terjepit, Aku tidak sempat memikirkan apapun, kecuali berharap beban diatas badanku segera diangkat. Aku berdoa kepada Allah, agar semuanya baik-baik saja.  Kaget. Itu kesan pertama nya.  Semua rasa sakit belu...

A Mensch

Malam hari kemarin, tepat di jam 22.00. Bus yang aku pesan tujuan Lampung - Jakarta berangkat dari stasiun Tanjung Karang, Bandar Lampung. Biasanya perjalanan hanya memakan waktu 6-7 jam saja. Tapi hari ini, Aku tiba di Jakarta tepat pukul 10.16. 12 Jam perjalanan yang luar biasa. Tapi aku percaya, perjalanan ini telat atas izin Allah, macet di tol itu pun atas izin Allah, bahkan bertemu dengan seorang driver yang ternyata salah satu petinggi bank Jepang di Indonesia pun, itu atas takdir Allah. Ya Allaah. Perjalanan panjang ini, engkau berikan untuk mengajarkan hambaMu ini memaknai lagi ayat-ayat mu. لتعلموا ان الله على كل شئ قدير.. Selama di dalam mobil. Bapak itu bercerita, tentang bagaimana Allah Sebegitu apik nya mengatur takdir, mengejutkan layak nya mimpi. Tapi seperti itulah أفعال الله.. Tidak sama dengan افعال العباد.. "Boleh saya bercerita mba?" "Awal dulu saya kerja di bank itu. Bukan karena nilai IELTS saya tinggi, bukan karena saya lulusan luar negeri, tapi k...

The Not-so-secret Formula

Siang itu, dibawah payung tenda cafe, ditemani pemandangan yang menyejukkan, gemercik air yang terdengar merdu, sepoi angin yang menyapu, juga efek bulan ramadhan yang membuat hari itu kian tenang.  Tidak ada yang salah dari kondisi eksternal, hanya saja Aku mulai memikirkan pertanyaan dari seorang senior, beliau - hafidzahullahu - menyampaikan : "Gimana cara nya narasi-narasi besar ini bisa dipahami - direnungi - dieksekusi oleh teman-teman dan kita semua." Atas keterbatasan ilmu dan pengalaman, saat itu Aku hanya menjawab apa yang terbesit di dalam kepala.  Kemudian malam ini, Allah kasih taufik untuk menemukan "The connecting dot, between the sequel." lewat sebuah buku yang sedang Aku baca.  Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam saat itu merasa gelisah dengan kondisi kaum quraish Makkah saat itu, sehingga beliau pergi ke gua hira untuk merenung.  Lihat bagaimana Rasulullah bermain di level,  العيش مع هموم الناس.  " Hidup bersama keresahan manusia."...

Ketika jiwa yang besar sedang merasa lelah.

Pagi itu, dihari minggu. Ada panggilan masuk dari seorang teman yang cukup aku kenal baik. Beliau - hafidzahallahu - adalah sosok yang sangat-sangat ambisius, tapi di waktu yang sama, kita semua masih belajar untuk mengarahkan sisi ambisius tadi di jalan Allah. Beliau sampaikan pembukaan yang cukup menarik, "Seminggu ini, aku sangat-sangat kelelahan." Aku cukup mewajari, dengan jadwal beliau yang padat, ditambah karakter beliau yang aktif juga, pantas jika fisik beliau merasa lelah. Almutanabby - rahimahullahu - pernah menyampaikan : " Jika anda punya jiwa yang besar, maka fisik anda akan letih dan kelelahan mengimbangi ambisi jiwa anda tersebut ." (Diwan Al Mutanabby) Fisik itu yang pertama kali akan merasakan lelah, karena besar nya cita-cita yang dimiliki jiwa. Sehingga fisik kita kerepotan mengimbangi nya. Beliau menambahkan, "Karena badan Aku udah ga bisa diajak kompromi, aku akhirnya ketiduran dari jam 6 - 9 pagi. Tiga Jam aku tidur, dan aku merasa menyes...