Langsung ke konten utama

Woman's purpose

Setelah mengalami proses memaknai tujuan hidup akhir-akhir ini. Mencari-cari identitas diri, proses percaya dan ragu dengan langkah yang diambil. Tentang tujuan dari sebuah keputusan. 

Maka stelah taufik Allah, Allah ajarkan Aku sebuah kesimpulan. 
Tujuan besarnya seorang wanita adalah menjadi seorang ibu. 
Tujuan besar seorang wanita adalah menjadi seorang istri.

Sadari potensi terbesar kita masuk surga nya Allaah. Melalui dua jalur ini.
Lantas apalagi yang kita dambakan? Selain menjadi sebaik-baiknya istri dan seorang ibu. Apakah ilmu kita sudah mumpuni untuk ke arah sana? Sesukses apapun karir kita sebagai seorang perempuan. Tetaplah, yang terbaik adlaah menjadi hamba Allah yang bertaqwa. Melahirkan dan mendidik generasi yang takut kepada Allah, yang memperjuangkan agama Allah, menjadi bagian dari perjuangan Islam. 

Tapi kebanyakan kita silau dengan pencapaian-pencapaian dunia yang melalaikan. Sedangkan untuk hal yang prioritas, apa kita sudah mempersiapkan pernikahan, pendidikan anak, dan mempersiapkan akhirat?

Kalo standar suatu keren itu didasari dengan lulusan luar negeri. Maka betapa banyak mereka yang berpendidikan tinggi tapi tidak mampu mempertahankan keluarga nya? Maka berapa banyak pihak yang genius luar biasa, tapi tidak bisa menjaga keluarga nya dari api neraka?
Apakah itu definisi sukses?

كُلُّ نَفۡسࣲ ذَاۤىِٕقَةُ ٱلۡمَوۡتِۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوۡنَ أُجُورَكُمۡ یَوۡمَ ٱلۡقِیَـٰمَةِۖ فَمَن زُحۡزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدۡخِلَ ٱلۡجَنَّةَ فَقَدۡ فَازَۗ وَمَا ٱلۡحَیَوٰةُ ٱلدُّنۡیَاۤ إِلَّا مَتَـٰعُ ٱلۡغُرُورِ

Siapapun yang Allah selamatkan dari api neraka. Merekalah para pemenang.
Sedangkan title sederet, jabatan yang tinggi, harta berlimpah, itu merupakan bagian dari pilihan. Tapi inti nya adalah Allaah.. 

Karir kita sebagai seorang istri yang ideal dan seorang ibu favorite untuk anak-anak nya. Bukankah keduanya adalah hal yang perlu dilakukan riset, uji kompetensi, praktek berulang kali, latihan dan trial error sejak dini?

یَـٰۤأَیُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمۡ وَٱخۡشَوۡا۟ یَوۡمࣰا لَّا یَجۡزِی وَالِدٌ عَن وَلَدِهِۦ وَلَا مَوۡلُودٌ هُوَ جَازٍ عَن وَالِدِهِۦ شَیۡـًٔاۚ إِنَّ وَعۡدَ ٱللَّهِ حَقࣱّۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ ٱلۡحَیَوٰةُ ٱلدُّنۡیَا وَلَا یَغُرَّنَّكُم بِٱللَّهِ ٱلۡغَرُورُ

Tugas menajadi istri yang ideal bukan hanya tentang urusan domestik. Tapi bagaimana kita bertanggung jawab dihadapan Allah untuk mensupport pasangan kita menjadi the best version of himself. Dan itu butuh ilmu, butuh pengetahuan, butuh jam terbang, butuh kemandirian dan security sebagai seorang perempuan. 
Itu bukan perkara mudah. Tapi senantiasa mohon pertolongan Allah disetiap momen nya. 

Tugas menjadi seorang istri adalah tugas yang mulia. Kita sedang membangun sebuah hubungan yanh didasarkan ibadah kepada Allah. 

Sebagaimana Allah turunkan kepada Nabiyullah Musa alaihi salam seorang istri sebagai solusi tatkala ia dikejar bala tentara Firaun. Allah tidak turunkan untuk nya bala tentara yang kuat, tapi Allah langsung pulihkan inti kekuatan Nabi Musa alaihi salam, yaitu hati nya.

Tulisan ini ditujukan untuk penulis pribadi. Sebagai pengingat suatu hari nanti ketika ia lupa. 

وفقنا الله لما يحب ويرضاه.. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Unshakable Bond: How Musab ibn Umair’s Loyalty Teaches Us About Faith and Trust

  إن أنت أكرمت الكريم ملكته وإن أكرمت اللئيم تمردا " A courtesy lent to an upright person wins you his favor forever but a lowly soul will only demand more." - Al Mutanabbi -  I begin with a quote from the poet al-Mutanabbi. I first heard these words from my teacher, who spoke about the importance of loyalty. For a long time, I didn't really think much about this idea. We live in a world where ignorance often seems to be the norm, and where money is so important that true loyalty feels rare and difficult to find. This made me start to wonder about the real meaning of loyalty. Why should a Thoolibul ilm (The seeker of the knowledge) live by this principle? What are the rewards of being loyal, both in this world and the next? Why does Islam emphasize loyalty so much, as seen in the concepts of  al-wala'  (loyalty and allegiance) and  al-bara'  (disavowal and dissociation)? Let me share the inspiring story of Musab ibn Umair, one of the Prophet Muhammad’s...

The Endgame

Pagi ini, Aku mengunjungi salah satu guru ku di tempat biasa beliau mengajar. Ada beberapa hal yang perlu aku diskusikan dengan beliau.  Lalu setelah itu, semua masih berjalan normal. Aku bertemu dengan salah satu peserta tahsin, obrolan singkat, saling sapa, dan kemudian kami saling menuju tujuan masing-masing. Di dalam catatan kegiatanku hari ini, aku akan pergi ke salah satu café terdekat, untuk kemudian menuliskan beberapa planning kedepan.  Tepat di depan toko bitter-sweet, di pertigaan jalan, Aku berusaha belok ke kanan, tiba-tiba motor dari arah kiri, menabrak kendaraanku, sedikit drama tabrakan, dan akhirnya aku terjatuh.  Saat itu waktu terasa pelan, aku bahkan masih mengingat setiap gerakan slowmotion tabrakan tadi. Di posisi yang saat itu sempat terjepit, Aku tidak sempat memikirkan apapun, kecuali berharap beban diatas badanku segera diangkat. Aku berdoa kepada Allah, agar semuanya baik-baik saja.  Kaget. Itu kesan pertama nya.  Semua rasa sakit belu...